Diskusi Kolaboratif: FGD Mahasiswa KKN dan Pemerintah Desa Kiarapayung

Pada Jumat, 25 Juli 2025, Mahasiswa KKN Kelompok 51 Universitas Kuningan melangsungkan Forum Group Discussion (FGD) bersama perangkat desa dan perwakilan masyarakat Desa Kiarapayung. Diskusi ini bertujuan untuk menyampaikan secara terbuka rancangan program kerja KKN, sekaligus menerima masukan agar seluruh kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran, sesuai kebutuhan, dan dapat memberikan dampak nyata bagi desa.
Kegiatan berlangsung hangat dan terbuka, menandai komitmen bersama antara mahasiswa dan warga untuk membangun desa secara kolaboratif.
PENGELOLAAN SAMPAH: ROCKET STOVE SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah program pengelolaan sampah berbasis teknologi tepat guna, yaitu rocket stove. Program ini diusulkan sebagai solusi untuk mengurangi kebiasaan membakar sampah secara terbuka yang masih sering terjadi.
Penerapan rocket stove direncanakan di dua titik desa, dengan fleksibilitas penyesuaian lokasi berdasarkan hasil observasi dan dukungan anggaran yang tersedia. Dengan pendekatan edukatif dan praktik langsung, diharapkan masyarakat bisa mulai memahami pentingnya pengolahan sampah yang aman bagi lingkungan dan kesehatan.
UMKM GO DIGITAL: PEMETAAN DAN PENDATAAN USAHA LOKAL
Program selanjutnya yang dipaparkan adalah pendataan dan pemetaan UMKM lokal. Kegiatan ini akan dilakukan secara langsung melalui kunjungan ke pelaku usaha, dokumentasi, dan pencatatan informasi detail. Data tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam platform digital seperti Google Maps, sehingga dapat membantu mempermudah akses publik terhadap informasi produk-produk lokal Desa Kiarapayung.
Mahasiswa juga menyampaikan bahwa meskipun pendataan dilakukan secara menyeluruh, keterbatasan waktu dan tenaga mungkin menyebabkan sebagian kecil pelaku usaha belum terjangkau. Namun, pemetaan ini menjadi langkah awal penting untuk memperkenalkan UMKM lokal ke ranah yang lebih luas.
PEMETAAN MITIGASI BENCANA: ANTISIPASI DARI TINGKAT DESA
Dalam bidang kebencanaan, mahasiswa memaparkan rencana pembuatan peta mitigasi bencana sebagai upaya antisipasi terhadap risiko bencana alam seperti longsor. Pemanfaatan data jarak jauh dikombinasikan dengan penyesuaian terhadap batas wilayah administratif desa akan menjadi dasar pemetaan yang relevan dan aplikatif.
Harapannya, peta ini bisa digunakan tidak hanya sebagai dokumen visual, tetapi juga sebagai alat bantu dalam perencanaan tanggap darurat di masa depan
LITERASI SOSIAL DAN PENDIDIKAN: SENTUHAN UNTUK GENERASI MUDA
Sektor literasi juga menjadi bagian penting dalam program KKN. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah rendahnya kesadaran terhadap perilaku bullying, terutama di lingkungan remaja dan media sosial. Hal ini akan menjadi fokus dalam kegiatan literasi digital dan kampanye poster edukatif yang melibatkan siswa dan komunitas pendidikan di desa.
LITERASI TIK: INFORMASI DIGITAL UNTUK DESA YANG LEBIH TERHUBUNG
Literasi teknologi menjadi bagian penting dalam program KKN untuk membantu masyarakat lebih terhubung secara digital. Melalui program Mapping UMKM, mahasiswa melakukan pendataan usaha lokal lengkap dengan titik koordinat dan informasi produk untuk dimasukkan ke Google Maps.
Selain itu, lewat K–INFO, mahasiswa juga mengelola publikasi berita desa secara daring melalui website resmi, agar masyarakat tetap mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya.
LITERASI KESEHATAN & KEBENCANAAN: WUJUDKAN MASYARAKAT SIAGA DAN SEHAT
Dalam literasi kesehatan, dilakukan penyuluhan seputar pengelolaan stres untuk remaja, agar mereka lebih sadar pentingnya menjaga keseimbangan mental di tengah tekanan sosial.
Sementara di bidang kebencanaan, mahasiswa mengadakan penyuluhan dan pembuatan peta mitigasi wilayah rawan longsor. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tindakan preventif dalam menghadapi potensi bencana.
KOLABORASI SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN
Melalui kegiatan diskusi ini, mahasiswa KKN mendapatkan banyak masukan berharga dari warga dan perangkat desa. Proses penyelarasan ini tidak hanya memperkuat perencanaan program, tetapi juga membangun rasa memiliki dari masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Program-program yang disiapkan tidak hanya menargetkan keberhasilan jangka pendek selama masa KKN, namun juga mengarah pada keberlanjutan dan dampak nyata bagi desa. Kolaborasi yang terbangun menjadi modal awal dalam mewujudkan Kiarapayung yang lebih tangguh, produktif, dan berdaya.

Share Berita